PASIR ANAK-KU

Januari 29, 2009

Shah Alam (Malaysia)
Saya berada di Asrama anak yatim, Bukit Naga. Tidak seperti biasanya, suasana ramai bersama anak-anak Asrama Haluan Penyanyang (AHP), kali ini sepi. Mereka semua balik kampung karena cuti (liburan) sekolah selama sebulan lebih. Saya memeanfaatkan waktu dengan membersihkan halaman asrama. Olahraga pagi dengan menyapu. Banyak sekali pasir-pasir berserakan mengingatkan akan isteri dan anak-anakku di Indonesia. Terutama jundiku yang kedua, Muqri.

Saya merindukan saat intens bersamanya. Hampir setiap hari ada saja ide-ide dalam menanmkan nilai-nilai Al-Quran ke dalam jiwa anak-anakku. Salah satu epidose hidup yang menarik ketika Muqri meminta bermain pasir di halaman asrama (saat itu kami sekeluarga tinggal di Asrama Guru). Ia merengek-rengek agar bermain pasir padahal waktu maghrib hampir tiba. Saya berusaha membujuknya agar menunda hasratnya. Saya berjanji jika ia bersabar, besok pagi saya akan menemaninya bermain pasir sepuasnya.

Pagi tiba. Muqri terjaga dan belum lagi mandi, ia langsung menagih janji untuk bermain pasir bersama. Kami berdua turun ke halaman asrama menuju tumpukan pasir yang sedang digunakan untuk membangun dapur baru asrama. Saya menatap tajam tumpukan pasir, menerawang jauh ke belakang mengingat-ingat masa kecilku dulu.Kira-kira permainan yang menarik dan berkesan bagiku saat kecil mungkin juga akan menarik bagi  anakku sekarang ini.

Sembari terus menatap pasir dan menyaksikan Muqri yang sedang asyik bermain pasir sejak awal. Tiba-tiba saya teringat satu permainan. Segera  saya mengeruk pasir membuat lubang-lubang kecil merangkai tiga huruf yang berbunyi ‘GUA’. Exciting. Sambil berimajinasi seakan tumpukan pasir itu sebagai gunung dan lubang-lubang kecil laksana gua di lereng-lereng gunung. Satu kata yang belum pernah Muqri mengucapkannya, menambah glossary dalam kamus otaknya.

Muqri terus asyik bermain gua. Saya menggerakkan jari-jari tangan seumpama kaki-kaki manusia sedang berjalan mendaki gunung dan berehat masuk ke dalam gua. Saya memperkenalkan nama gua tersebut dengan gua HIRA. Saya pun menjelaskan tentang gua hira dimana wahyu pertama kali diturunkan. Saya pun membacakan 5 ayat pertama dari Surah Al-‘Alaq dengan penekanan pada kata ‘IQRO’; bacalah, bacalah dan bacalah. Begitulah permainan pagi itu berlalu membawa kepada suasana yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya. Hanya karena keinginan untuk mendidik anak dengan Al-Quranlah yang melahirkan permainan bermakna tersebut.

Selepas mandi pagi. Ummi Muqri sambil menyuap makanan bertanya padanya; “Muqri, barusan bermain apa dengan Abi?” serta merta Muqri menjawab; “Gua Hira…”

Kenangan Bersama Muqri di usia 3 tahun.
Salam Rindu dari Abi

THIS IS THE QURANUNA METHOD

THIS IS THE QURANUNA METHOD

Ahad, 27 Juli 2008

Kira-kira ada 150an ibu guru atau pun kepala sekolah TADIKA (Taman Pendidikan Kanak-Kanak) dan TABIKA (Taman Bimbingan Kanak-Kanak), di Indonesia biasa disebut dengan istilah TK (Taman Kanak-Kanak). Mereka dengan antusias mengikuti pelatihan.

Sebenarnya pelatihan ini bukan untuk promosi Metode Quranuna. Karena Allah SWT berkehendak melalui kebaikan hamba-Nya yang bernama Doktor Azizan (dosen di Universtias Kebangsaan Malaysia). Beliaulah yang memberi ruang kepada saya untuk tampil mempresantasikan Quranuna. Ini juga disebabkan karena saya tinggal di Asrama Haluan Penyayang (AHP) dibawah pimpinannya dan membantu proses tarbiyah bagi anak-anak di asrama.

Masa yang diberi 20 menit saja, namun tak terasa satu jam melebihi jatah yang sudah ditetapkan. Mohon dimaklum. Banyak juga pertanyaan dari ibu-ibu yang datang dari seluruh penjuru negeri Selangor dan Shah Alam. Karena waktu yang membatasi pula, bagi peserta yang ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan boleh sms ke +60143650252 atau e-mail ke quranunaclub@yahoo.com.

Hafazan dengan bahasa isyarat.

Fasilitator memeragakan salah satu metode hafazan dengan gerak tubuh atau bahasa tubuh. Dimulai dengan senam gerak tangan dengan telunjuk menunjuk ke bawah sambil digerakkan naik-turun dua kali, peserta diminta untuk mengucapkan kata al yauma (pada hari ini), tangan kanan dengan kelima jari menutup mulut peserta diminta mengucapkan kata nakhtimu ‘ala afwahihim (kami tutup/kuncji mulut mereka), kedua tangan dengan jari-jari dibuka-tutup seperti mulut burung peserta diminta mengucapkan wa tukallimuna aidihim (dan berkata kepada kami tangan mereka), kedua tangan dengan memegang kedua kaki dan kaki ditepuk-tepuk atau digerak-gerakkan peserta diminta mengucapkan wa tasyhadu arjulum (dan bersaksi kaki mereka), dan terakahir kedua tangan diangkat ke atas dan digerakkan ke belakang kepala seakan membuang sesuatu, peserta diminta mengucapkan bimaa kaanuu yaksibun (karena apa yang telah mereka usahakan).

Demikianlah peragaan menghafal satu ayat dari Surah Yasin (QS. 36 : 65). Peserta langsung hafal dan memahami artinya. Inilah salah satu metode Quranuna.

4 MAGIC WORDS

Januari 26, 2009

Sejak kecil, ketika anak belum lagi bisa berbicara seperti orang dewasa. Boleh juga sejak bayi. Kita hendaknya sebagai orang tua atau dewasa membiasakan diri mengucapkan perkataan-perkataan baik dan indah. Ada 4 kata menarik yang baik untuk kita contoh selalu dalam kehidupan kita. Orang west biasa mengistilahkannya dengan FOUR MAGIC WORDS. Dan jika keempat kata tersebut biasa kita praktekkan, Insya Allah kita akan menjadi orang yang disukai banyak orang.

First Word; THANKS
Thanks yang dalam bahasa ustadz-nya SYUKRON. Mari kita biasakan mengucapkan kata SYUKRON kepada saudara kita yang banyak membantu, menerima dan menemani kita dalam berbagai hal. Mari kita juga ucapkan kata SYUKRON untuk melatih anak-anak kita dengan kata indah ini. Kata yang didengar merdu dan sedap. Kata yang dalam bahasa dunia kita berarti TERIMA KASIH. Yang dalam Bahasa Wong Wetan berarti MATUR NUWUN atau Bahasa Urang Kulon-nya HATUR NUHUN.
Ucapkanlah  SYUKRON ketika anak kita telah melaksanakan sholat misalnya atau baca Al-Quran. Saat anak kita telah membantu ibu mengepel, menyapu dan mengelap lantai. Saat santai membereskan mainannya dan lain sebagainya.
Banyak-banyaklah berterima kasih kepada orang lain karena kita tidak mungkin hidup seorang diri…Iiiih sereeeeem….dimakan serigala.

Second Word; SORRY
Ini lagi satu kata yang pendek tapi berat untuk diucapkannya. Karena kalau kita hitung kesalahan yang kita perbuat terhadap orang lain kurang memungkinkan kita untuk mengucapkan kata SORRY alias MAAF dan AFWAN. Justeru karena banyak kesalahan kita terhadap orang lain, sepatutnya kita malu jika tidak mengucapkan AFWAN setiap kali kita melakukan kesalahan terhadap orang lain.
Ingatlah bahwa Allah SWT tidak akan memaafkan kesalahan kita jika kita punya salah kepada seseorang dan kita tidak minta ma’af kepada orang tersebut. Sebab pemberian ma’af ALLAH SWT yang berkaitan dengan kesalahan seseorang kepada orang lain hanya akan diberikan kepada orang tersebut jika orang tersebut sudah minta ma’af kepada orang yang bersangkutan.

Ma’af ya Mas, Bu, Pa, Dek, Kak…AFWAN bukan maksud mau menggurui tapi sekedar mengingatkan bahwa titik-titik…koma-koma….tanda seru dah.

Mari kita latih anak kita (paling utama yang kita sendiri) untuk terbiasa mengatakan AFWAN kepada temannya jika telah membuatnya menangis. Datanglah ke rumahnya karena telah mencubit pipinya…
Sebab penulis pernah melihat ada orang tua dari anak yang telah memukul temannya, eh…..malah marah-marah kepada anak tetangganya. Dan ada juga orang tua yang anaknya pulang ke rumah menangis karena habis memukul temannya (sebagai ungkapan penyesalannya). Ini catatan; ADA KEBIASAAN ANAK KECIL MENANGIS SETELAH MENYAKITI TEMANNYA karena memang pada dasarnya ia tidak mau menyakiti temannya. Eh, orang tua-nya malah marah kepada anaknya…”Kamu sih nakal, kamu sih bandel…” dan bukannya menenangkannya dan ditanya perihalnya atau tanya teman-temannya ada peristiwa apa yang berlaku…trusss ajak dah anaknya untuk minta maaf kepada temannya yang telah dipukulnya.
Perlu diketahui bahawa tangisan anak itu memiliki banyak makna. Ada kalanya tangisan itu bermakna ungkapan sakit karena dipukul, ditendang, dikucilkan dan yang lainnya oleh teman-temannya. Ada kalanya juga bermakna sebaliknya, ia menangis karena menyesal telah memukul temannya. Atau juga makna tersirat lainnya…anda sebagai orang tua lebih memahaminya.

Third Word; HELP
Bahasa yang baik dan benar sesuai EYD berarti TOLONG. Sedikit mudah untuk diucapkan bagi orang yang sedang kesusahan dan sungguh berat bagi orang yang selalu merasa dirinya hebat, perkasa, kaya raya dan segalanya punya (padahal hanya ALLAH SWT-lah milik-Nya yang ada di dunia dan seluruh isinya).
Contoh yang paling mudah, seorang anak dari majikan jarang sekali mengucapkan kata tolong atau bahkan tidak sama sekali, ketika minta disajikan makan atau minum dari pembantu rumah tangganya (Bahasa Ustadz; Khadimah). Ini disebabkan karena salah satunya majikan (ayah/ibu si anak) hampir tidak pernah mengucapkan kata TOLONG saat menyuruh khadimahnya. Mereka pikir “AKU SUDAH BAYAR SEMUANYA…” jadi tidak perlu itu kata TOLONG. (Ma’af yang ini tidak terjadi Insya ALLAH pada anda yang sedang membaca tulisan ini). Apa jadinya….

Fourth Word; Excuse Me
Terakhir ini pernah dialami oleh seorang Ustadz di sebuah Pesantren di Solo, Jawa Tengah. Seorang anak muda datang ke pesantren dan berjalan sambil ngesot (terjemah asal-asalan; kaki bersimpuh dan ditarik. Berjalan ala dayang-dayang keraton) sepanjang lantai aula jadi bersih karenanya. Si Ustadz bertanya tentang perihalnya mengapa ia berjalan seperti itu.Maklum Ustadznya orang kota.
“Kulo niki wong biasa mawon. Saya ini orang biasa…” maksudnya tidak ada kedudukan apa-apa, jadi harus menghormati yang punya kedudukan.
Waduh Mas, cukup saja salam terus PUNTEN bin PERMISI.

Begitulah kira-kira Excuse Me menurut orang biasa di Istana sana. Bagi kita orang tua terutama ayah, hendaknya membiasakan diri pamitan kepada anak setiap kali mau keluar rumah. Sebagai contoh; seorang ayah yang paling suka dipanggil dengan istilah abi. Selalu saja ia pamitan kepada anaknya yang masih berumur 6 bulan setiap kali mau pergi sholat berjama’ah ke masjid. Dengan paket pamitan; Salam, Jabat Tangan dan Cium Tangan.
Lama kelamaan anaknya diusia yang baru menginjak 1 tahun sudah memahami bahwa jika abi-nya melalkukan paket tersebut pasti mau keluar rumah dan tetangga-tetangganya pun heran bila suatu ketika ummi-abi-nya keluar rumah pamitan untuk berjihad menuntut ilmu tidak terdengar suara tangisan. Malah melepas kepergiannya di pintu keluar di gendongan kakaknya. Dan kakaknya pun berkata; SELAMAT BERJIHAD UMMI-ABI-KU.

Karenanya; budayakanlah kata Terima Kasih, Maaf, Tolong dan Permisi.

Sungai Bakap, Pulau Pinang, Malaysia
22-12-2008

Anda sudah punya rencana untuk bisa baca Al-Qur’an? Hafal Al-Quran? dan Memahami Al-Qur’an?

Teruskan rencana anda. Atur dengan rapih. Kumpulkan semua tenaga dan kerahkan kemampuan anda untuk menggapainya. Sekali-kali jangan menggagalkan rencana baik anda tersebut. Jika anda menggagalkan rencana anda berarti anda telah merencanakan kegagalan anda.
Bila anda punya seribu rencana, maka susunlah list rancangan anda dengan sejuta cara. Anda punya satu rencana untuk bisa baca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Susunlah sepuluh cara. Misalnya;
1. Cari Ustadz (guru yang bisa membimbing anda untuk bisa baca Al-Quran)
2. Cari Komunitas yang aktif mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an
3. Membeli atau paling murah minta download-an Al-Quran dari teman anda. Seperti Quran Reciter atau CD/VCD Tilawah Murattalah
4. Buat Target Pencapaian anda seperti Buku Mutaba’ah alias Monitoring
5. Jika anda orang tua dari anak-anak, dengarkanlah atau belajarlah dari anak anda sebelum datang ke Ustadz/ah jika anda terlalu sibuk.
6. Jadikan beberapa menit waktu khusus untuk bersama isteri/anak/teman/saudara dan yang lainnya untuk memperdengarkan bacaan mereka dan menyimak bacaan anda
7. Silaturahim dengan keluarga atau tetangga yang sudah jelas kemampuan bacaan Al-Quran-nya dan atau mahir serta banyak hafalannya.
8. Tulislah kata-kata motivasi besar-besar di tempat yang sering anda menatap ke arahnya. Boleh juga bagi pengguna komputer; screen saver ditulis dengan kata-kata motivasi yang anda buat sendiri. Seperti; SAYA HARUS BISA BACA AL-QURAN SEBELUM MENIKAH….SAYA MAU MENIKAH DENGAN MAS KAWIN EMAS BERLIAN DAN TASMI’ AR-RAHMAN…Wahalumma jaarra(dst)
9. Sebelum mata terpejam, ingat-ingatlah rencana anda untuk bisa baca Al-Quran. Kalau bisa terbawa mimpi…oh alangkah indahnya.
10. Tegaskan dan katakan selalu memulai hari anda, SAYA AKAN TERUS MENEPATI RENCANA.

Semoga Allah SWT memilihkan untuk kita jalan termudah menggapai rencana-rencana kita.
إنّي ذاهب إلى ربّي سيهدين (Sesungguhnya Aku pergi (menghadap) Rabb-ku dan dia akan memberi petunjuk (jalan) kepadaku) QS. 37(Ash-Shoffat) : 99

Dari judul tersebut, tentulah tulisan ini ditunjukkan kepada orang yang normal penglihatannya. Dimaksudkan agar kita yang telah diberi oleh Allah SWT dua buah matabanyak bersyukur kepada-Nya. Salah satu ungkapan syukur tersebut dengan menggunakan mata kita untuk melihat sesuatu yang Allah SWT ridhai. Contohnya, MENGHAFAL AL-QURAN.

Tema kita kali ini, bagaimana kita yang memiliki penglihatan normal sekali-kali belajar menghafal dari orang-orang buta atau kita menghafal Al-Quran seakan-akan kedua mata kita telah buta. Sebab banyak sudah orang yang buta telah hafal Al-Quran dan sebaliknya kita yang ‘melek’ masih juga belum hafal. Semoga kita mendapat hidayah dari Allah SWT untuk hafal Al-Quran.
Disebutkan bahwa seorang tua renta dan diketahui kedua matanya buta sejak kecil. Beliau dari Sudan, Afrika. Namanya Syaikh Makin. Suatu hari, di saat usianya menginjak kepala empat, beliau merenung dan bermuhasabah diri. Apa yang telah diperbuat sehingga kini, mengapa belum juga berbuat yang terbaik untuk dirinya apalagi untuk orang lain. Lalu beliau memulai dari dirinya dengan semangat yang tiba-tiba merasuk ke bagian paling sensitif dari jiwanya. Ia bertekad untuk menghafal Al-Qur’an.

Apa yang terjadi dengan Syaikh Makin? Seorang buta dan di usianya yang sudah tua? Disebutkan hampir sepuluh tahun, beliau selalu bersama anak-anak kecil yang sedang menghafal Al-Quran di masjid-masjid. Untuk apa? hanya untuk mendengar bacaan Al-Quran mereka. Tahukah anda, dengan cara seperti itu saja, beliau telah hafal Al-Quran 30 juz penuh di saat usianya 50an tahun.

Demikian sedikit gambaran dan semoga bisa dijadikan pelajaran. Berikutnya, bagaimana caranya kita menghafal seperti orang buta?

Ini dia ide dari penulis;
1. Jika anda sudah berkeluarga dan dikaruniai anak.
Bacaan Al-Quran; tentukan Surah yang akan dibaca oleh isteri/suami/anak.

Memintalah kapada istri/suami anda dan kepada anak-anak anda jika sudah bisa membaca Al-Quran. Tutuplah mata anda dengan kain penutup mata seakan-akan anda buta. Hendaknya anda benar-benar menjiwai. Bayangkan seakan-akan anda benar-benar buta. Lalu mintalah kepada isteri/suami/anak untuk membaca Al-Quran dan anda mendengarnya di sisinya. Anda tidak boleh meminta kepada mereka untuk mengulang bacaannya. Rasakanlah betapa anda benar-benar ingin hafal Al-Quran walau hanya sanggup mendengar saja dan tidak bisa melihat lembaran-lembaran Al-Quran. Kira-kira apakah yang akan anda lakukan saat itu? Mendengar dengan penuh konsentrasi dan terus berusaha untuk semaksimal mungkin agar bisa mengingat-ingat apa yang sudah dibaca oleh mereka.

Sanggupkah anda untuk hafal sekali mendengar? Jika belum, bersabarlah untuk kembali mendengar surah yang sama yang dibaca oleh mereka. Hingga berapa kalikah anda mendengar? Menangislah anda dan merengeklah di hadapan Allah SWT sambil terus bersujud. Lakukanlah terus mendengar Surah yang dibacakan oleh mereka. Sehingga anda benar-benar hafal Surah tersebut dan anda buta (bersikap seperti orang buta).

Catatan; Anda hendaknya tidak menyusahkan orang lain saat melakukannya. Misalnya anda memaksa isteri/suami/anak untuk selalu membacakan Surah tersebut di sisi Anda. Anda bisa meminta mereka untuk ‘menyetel’ tape recorder (kaset murattal) Surah yang akan dihafal. Itu pun cukup sekali saja. Selanjutnya tape recorder diletakkan di tempat yang mata anda tidak dapat melihatnya (tersembunyi) akan tetapi tangan anda dapat menggamitnya dan saat mengambilnya pun laksana orang buta.

Kesan; Insya Allah ta’ala anda akan berkesan dan terus teringat jika hafal satu Surah tersebut karena saat menghafalnya anda dalam keadaan buta.

2. Jika anda belum menikah
Bacaan Al-Qur’an;
Tentukan Surah yang akan dibaca oleh teman/adik/kakak/ayah/ibu

Pada dasarnya sama dalam hal cara dan triknya dengan mereka yang sudah berkeluarga. Yang membedakan hanya status dan mungkin kesan yang dirasakan. Anda meminta untuk dibacakan Al-Quran bukan kepada isteri/suami/anak, akan tetapi kepada teman/adik/kakak/ayah/ibu dan yang lainnya.

Tambahan;
Bagi pemuda yang gagah perkasa, biasanya mereka berlakon seperti pendekar. Anggap saja anda sebagai ‘si buta dari gua Malaikat’ yang bisa mengalahkan musuh-musuh Allah SWT dengan senjata Al-Quran.

Bukankah pelakon-pelakon silat saja sesekali berlakon seperti orang buta? Kedua matanya ditutup dengan secarik kain hitam lalu berantem…ciat-ciat,…bug, wush-wushhhh…terimalah ini jurus Sapi Al-Baqoroh 286, jurus Matahari Asy-Syams 15, jurus Bulan Al-Qomar 55, tendangan maut Gajah Al-Fiil 5, dan…pukulan Halilintar Ar-Ra’d 43…

Syahid Abdul Qodir
Inspirator Menghafal Al-Quran
e-mail; quranunaclub@yahoo.com
http://quranuna.multiply.com

WASIAT ALMARHUM

Januari 14, 2009

Sebagaimana lazimnya. Seorang ayah yang hendak meninggal dunia meninggalkan wasiat untuk anak-anaknya. Alkisah disebutkan seorang ayah yang berprofesi sebagai guru IPS, namanya Majnun. Ia mengumpulkan selusin anak-anaknya dan berpesan, Anak-anakku… mungkin ajal ayah sudah dekat. Dengarkanlah kata-kataku, … di Bogor ada seribu villa, seratus perusahaan jamu di Pulau Jawa, seribu hektar kelapa sawit dan kebun karet di Kalimantan, lagi di Aceh ada sepuluh hektar ladang ganja..

Semua anak-anaknya terkesima sambil menelan air liur sekolam ikan lele. Tenggorokannya kering-kerontang seakan tersekat dan pikirannya terbang melambung ke angkasa mengelilingi galaksi bima sakti. Masing-masing membayangkan dan berharap mendapat jatah warisan yang disukainya.

Salah seorang anak Si Majnun yang tengah sekarat memberanikan diri bertanya;
“Be…Babeh. Ma’af, Be… Ana dah selesai baca Yaasiin. Kalau boleh tahu, ane dapat yang mana, Be?
Yang alinnya langsung nyerobot;
“Be, kalau ane dah baca Al-Ikhlash 3x. Ane minta seribu hektar kelapa sawit…”

Dan demikianlah anak-anak yang lainnya ikut menentukan jatah warisannya masing-masing. Sehingga terjadi hiruk-pikuk seperti sedang terjadi perang Arab-Israel. Dan…
“Ehm..hem. Si Majnun berdehem dan suasana kembali tenang.
“Bentar. Babe belum selesai berwasiat. Semua yang Babe sebutkan itu punya orang lain tahu!
“Haaa…”
Semua mulut anak-anaknya menganga dan matanya terbelalak hampir-hampir lepas.
“lagi pula Babe belum mau mati. Karena kalian baru hapal Surah Yaasiin dan surah-surah pendek saja. Babe kan sudah hafal 30 juz…”

Pesanan HAMAS kepada muslim Malaysia

Pesanan Dr Khalil al-Haya mewakili HAMAS
di Palestin untuk umat Islam di Malaysia. Beliau telah berada di
Malaysia pada tahun lalu untuk siri kempen “Bersama Menyokong Rakyat
Palestin dan kerajaan HAMAS”.

Alhamdulillah,
Allah telah memilih kami yang berada di Palestin untuk berjihad. Kami
telah dipilih untuk menjadi barisan hadapan kepada umat Islam. Kami
telah dipilih oleh Allah SWT untuk mengorbankan jiwa, nyawa, harta,
anak-anak kami untuk menentang musuh Allah dan mempertahankan Masjid
al-Aqsa. Kami juga telah dipilih oleh Allah SWT untuk mewakili umat
Islam di seluruh dunia untuk menjadi benteng pertahanan kepada al-Aqsa,
kiblat pertama umat Islam dan juga masjid

ketiga suci mereka. Kami juga
telah dipilih oleh Allah untuk menjadikan mati syahid sebagai impian
utama kehidupan kami berbanding kehidupan dunia. Selama lebih daripada
60 tahun, kami hidup di medan pertempuran. Selama waktu itu jugalah
kami dijajah, dizalimi, diseksa, dibunuh dan juga diperangi. Mengapa?,
hanya kerana kami mengucapkan La Ilaha Ila Allah, dan kerana kami
mempertahankan bumi serta masjid kami.

Pelbagai bentuk kesengsaraan telah rakyat Palestin lalui.
Pengusiran dari rumah, kampung halaman, dan juga tanah watan. Dibunuh,
diseksa, ditembak, dibom, dibantai, disembelih dan apa-apa lagi
perbuatan tidak bertamadun yang boleh diungkapkan, telah kami lalui.
Generasi berganti generasi, umat Islam di Palestin tetap sabar dan
komited untuk terus kekal dan mempertahankan tanah air mereka. Ianya
adalah jihad, ianya adalah kemuliaan, ianya adalah bukti yang ingin
kami bawa sebagai mahar ke syurga
nanti. Semoga Allah menerima
pengorbanan kami ini.

Pelbagai bentuk kesengsaraan telah rakyat Palestin lalui.

Ketika
di waktu awal penjajahan, kami, saudara anda dari gerakan Islam telah
menjadi barisan utama perjuangan. Selepas beberapa waktu, gerakan Islam
telah dibantai penjajah. Pembantaian itu walau bagaimanapun tidak cukup
untuk melemahkan kami. Sehinggalah di zaman Jamal Abdul Naser,
sepertimana saudara-saudara kita di Mesir
dibantai, kami juga turut menerima kesannya. Semenjak tarikh
tersebut,gerakan Islam terpaksa kembali ke bawah tanah. Kmai telah
menumpukan usaha untuk pembinaan semula struktur perjuangan. Usaha
pendidikan, dakwah, tarbiyyah dan kebajikan telah menjadi agenda utama
kami. Kami laluinya dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Sehinggalah
di pertengahan 80’an. Apabila arus sekular telah mula jemu dengan
perjuangan. Ketika arus sekular yang asalnya memandu perjuangan
rakyat
Palestin telah mula lesu. Kami mula memunculkan diri sebagai peneraju
perjuangan rakyat Palestin. Perjuangan kami berbeza dengan perjuangan
sebelum ini. Perjuangan kami adalah berteraskan Islam dan kami membawa
mesej ummah. Perjuangan kami bukan hanya sekadar ingin memerdekakan
sekeping tanah, tetapi untuk memandu kebangkitan umat Islam semula dan
meninggikan syiar Islam di muka bumi ini.

HAMAS,
semenjak hari pertama penubuhannya telah menjadikan jihad sebagai jalan
utama untuk
memerdekakan bumi Palestin. HAMAS juga telah menjadikan Islam sebagai
landasan perjuangannya. HAMAS juga telah memberikan nyawa ahli-ahli
mereka untuk tujuan tersebut. HAMAS juga telah berjanji dengan rakyat
Palestin dan juga kepada umat Islam untuk terus komited dengan
perjuangan mereka. HAMAS juga berjanji untuk memerdekakan masjid
al-Aqsa walaupun terpaksa berjuang dengan kuku dan gigi sahaja. Itulah
janji kami.

Selepas
hampir 20 tahun berjuang, Allah memberikan hasilnya kepada perjuangan
HAMAS. Kami diberi kepercayaan oleh rakyat untuk memerintah mereka.
Kemenangan ini, walaupun indah, namun ianya merupakan ujian yang getir
bagi kami. Kemenangan tersebut merupakan era baru perjuangan HAMAS.
Kami terpaksa menambahkan satu lagi ruang di dalam perjuangan kami,
iaitu ruangan politik pemerintahan. Semakin bertambahnya beban, semakin
tingginya perngorbanan.

HAMAS juga berjanji untuk memerdekakan masjid al-Aqsa walaupun terpaksa
berjuang dengan kuku dan gigi sahaja.

Buat
umat Islam di Malaysia, andalah saudara kami yang paling hampir di
Malaysia. Hati-hati kita telah diikat dengan fikrah dan aqidah yang
sama. Kita telah dihimpunkan di dalam ikatan kerohanian yang jitu. Kita
telah ditakdirkan untuk bersama di dalam perjuangan dengan manhaj yang
sama. Kami adalah wakil anda di Palestin. Kemenangan
kami adalah
kemenangan anda. Pemerintahan kami adalah pemerintahan anda. Kerajaan
HAMAS adalah kerajaan umat Islam dan hadiah buat perjuangan pecinta
Islam di seluruh dunia. Tidakkah anda sedar perkara ini?, jika anda
tidak sedarkan perkara ini siapakah lagi yang akan menyedarinya? ??

Umat
Islam di Malaysia sekelian, menjadi pemerintah bukanlah sesuatu yang
mudah. Apatah lagi memerintah di dalam fasa penjajahan dan peperangan.
Apatah lagi jika pemerintahn itu hanyalah memerintah sebuah negara yang
tidak berdaulat dan dinafikan kedaulatannya. Apatah lagi apabila
memerintah sebuah negara yang menjadi sasaran keganasan penjajah Zionis
yang didokongi oleh kuasa besar dunia yang zalim. Apatah lagi
pemerintahan tersebut adalah mewarisi pemerintahan sebelumnya yang
meninggalkan beban hutang sebanyak USD 3 billion di dalam akaun
kerajaan. Inilah realiti kerajaan yang kami terajui. Inilah juga
realiti kerajaan
yang diterajui oleh HAMAS di Palestin. Inilah realiti
kerajaan yang mewakili anda semua di seluruh dunia.

Sehingga
kini, para pegawai kerajaan, termasuk para menteri, tidak menerima gaji
semenjak 3 bulan yang lalu. Tahap pengangguran telah mencaai 31% di
Gaza dan Tebing Barat. Bekalan makanan dan petrol semakin berkurangan.
Ubat-ubatan di hospital semakin kehabisan. Baru-baru ini, tiga orang
bayi telah meninggal di hospital di Gaza kerana ketiadaan ubat-ubatan
yang mencukupi. Pelajar-pelajar tidak akan dapat menduduki peperiksaan
kerana kehabisan kertas di sekolah-sekolah di Gaza dan Tebing Barat.
Hatta,
persidangan parlimen (Majlis Legaslatif) kami di Gaza hampir-hampir
dibatalkan kerana kekurangan kertas.

Mengapa
ini semua?, ianya adalah kerana keberkesanan tekanan yang dikenakan ke
atas rakyat Palestin oleh rejim Zionis, AS dan juga EU. Tekanan yang
dikenakan hanya semata-mata rakyat Palestin
telah memilih calon yang
mereka inginkan di dalam pilihanraya yang lalu. Tekanan yang dikenakan
kerana kami enggan menurut ugutan mereka supaya mengiktiraf penjajahan
Zionis. Tekanan juga dikenakan kerana kami ingin mempertahankan diri
kami daripada dibunuh oleh pihak penjajah. Sampai bilakah tekanan ini
akan berakhir?

Wang hasil kutipan cukai kami yang berjumlah
USD 55 juta sebulan tidak pernah dipulangkan kepada rakyat
Palestin.Rejim Zionis telah mengambilnya dari kami dan tidak pernah
dipaksa untuk memulangkannya kepada kami. Mengapa tiada kuasa yang
memaksa rejim Zionis untuk memulangkannya. Mereka juga telah menutup
laluan udara, darat dan
laut kepada tanah Palestin. Ekonomi kami berada di tangan rejim Zionis
kerana perjanjian gila dan bodoh yang telah dipersetujui oleh kerajaan
sebelum ini. Walau bagaimanapun, kami tidak mengharapkan itu semua.

Kami
yakin, saudara-saudara seislam kami masih
dapat membantu kami. Kami
yakin saudara seaqidah kami akan dapat menampung keperluan rakyat
Palestin dan mencukupinya. Kami yakin juga, saudara seaqidah kami di
seluruh dunia akan dapat membuatkan kami terus hidup dan tidak
bergantung kepada bantuan-bantuan daripada negara-negara bukan Islam,
apatah lagi dari rejim Zionis. Persoalannya, di manakah saudara-saudara
kami? Di manakah mereka di kala kami memerlukan mereka?

Wahai
umat Islam di Malaysia. Kami mengharapkan agar anda mengepalai kempen
untuk menyelamatkan kerajaan HAMAS di bumi Malaysia ini.

Wahai
umat Islam di Malaysia. Kami mengharapkan agar anda mengepalai kempen
untuk menyelamatkan kerajaan HAMAS di bumi
Malaysia ini. Kami hanya mempunyai dua pilihan. Pertamanya, tunduk
kepada tekanan AS dan EU lantas mengiktiraf Israel demi menghilangkan
kesengsaraan rakyat. Pilihan yang kedua adalah teruskan berjuang dan
tidak sekali-kali
tunduk kepada tekanan. Kami telah memilih pilihan
yang kedua. Kami akan terus berjuang ke titisan darah terakhir kami.
Kami tidak akan sekali-kali mengiktiraf penjajah. Kami tidak akan
sekali-kali tunduk kepada tekanan. Malangnya rakyat hanya boleh
bertahan selama enam bulan. Tiap-tiap hari, rakyat mengadakan perarakan
menyokong kerajaan dan menggesa agar kerajaan HAMAS tidak tunduk kepada
tekanan. Kami yakin, rakyat akan terus menyokong, tetapi sampai bila?,
perut mereka akan kosong. Kami tidak akan membiarkan rakyat kami
kelaparan dan sakit tanpa rawatan. Kami perlukan bantuan anda untuk
melakukannya. Mahukah anda melihat kerajaan HAMAS di Palestin
membiarkan rakyatnya kelaparan?

Umat Islam di Malaysia sekelian,

Kami akan terus berjuang. Kami akan terus tetap dalam
perjuangan sehinggalah setiap daripada kami akan gugur syahid. Kami
akan terus memastikan prinsip Islam akan terus dijulang. Namun
kami
memerlukan sokongan dan bantuan anda.

Jikalau kami gugur
syahid, dan anda sekelian terus diam membisu dan hanya menyaksikan
sahaja, nantikan hari pembalasan. Kami akan tuntut dari Allah di atas
kelembapan anda semua. Kami tidak akan redha terhadap kelesuan dan
kebisuan anda semua. Kami tidak akan memaafkannya.

Kami mengharapkan agar anda menyumbang USD 1 (RM 3.60) setahun sahaja untuk menanggung kesengsaraan rakyat Palestin.

Umat Islam di Malaysia,

Kami
mengharapkan agar anda bersikap pro-aktif. Kami mengharapkan agar anda
menyumbang USD 1 (RM 3.60) setahun sahaja untuk menanggung kesengsaraan
rakyat Palestin.

Kami juga mengharapkan agar anda melobi kerajaan anda yang menjadi pengerusi OIC untuk melakukan
sesuatu.

Kami
juga berharap dari anda untuk melakukan kempen kesedaran, dan libatkan
masyarakat Malaysia, termasuk pertubuhan-pertubuh an bukan Islam
untuk
turut membantu rakyat Palestin.

Kami juga inign melihat anda menjadi juara di peringkat antarabangsa di dalam kempen kesedaran ini.

Banjiri media anda dengan isu Palestin dan al-Aqsa. Halakan mereka untuk menyokong perjuangan rakyat Palestin.

Kepalailah usaha serantau untuk tujuan tersebut, andalah harapan kami.

Dan
akhir sekali, kami mengharapkan agar anda tidak melupakan kami di dalam
doa-doa anda sekelian. Berdoalah agar kami thabat di dalam perjuangan.
Berdoalah agar kami tetap di dalam perjuangan kami. Berdoalah agar kami
dikurniakan mati syahid. Berdoalah juga, agar kita dapat bersama-sama
bersolat di dalam Masjid al-Aqsa satu hari nanti, di mana pada waktu
itu, bendera Islam akan berkibar dan syariat Allah akan berdaulat
sekali lagi di atas muka bumi
ini…

Allah Akbar!!!

Saudaramu,
Khalil Ismail al-Haya
Ketua Whip HAMAS di Majlis Legaslatif
Palestin

Berita seterusnya layari :http://haluanpalestin.haluan.org.my/